CANTIKA.COM, Jakarta - Saat kita merayakan Bulan Kesadaran Seksual dan Reproduksi, penting untuk menyoroti pentingnya kesehatan seksual bagi kesejahteraan perempuan secara keseluruhan. Salah satu masalah utama yang sering luput dari perhatian adalah Penyakit Radang Panggul (PID), infeksi serius yang memengaruhi organ reproduksi termasuk rahim, tuba falopi, dan ovarium. Termasuk masalah infertilitas.
Dalam wawancara dengan HT Lifestyle, Dr Sucheta Parte, Konsultan - Dokter Kandungan dan Ginekolog di Motherhood Hospitals di Lullanagar, Pune, mengungkapkan, “Penyakit Radang Panggul umumnya disebabkan oleh bakteri, sering kali berasal dari infeksi menular seksual (IMS) yang tidak diobati, dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani.
Baca Juga:
Praktik seksual yang tidak aman dan kebersihan yang buruk secara signifikan meningkatkan risiko PID, yang memengaruhi kesuburan dan kualitas hidup perempuan secara keseluruhan. Memahami penyebab, gejala, dan tindakan pencegahannya sangat penting untuk memastikan diagnosis dini dan intervensi medis yang tepat waktu, yang pada akhirnya menjaga kesehatan reproduksi.
Komplikasi yang disebabkan oleh PID
Dr Sucheta Parte berbagi, “Komplikasi yang disebabkan oleh Penyakit Radang Panggul meliputi infertilitas, nyeri panggul kronis, dan kehamilan ektopik. PID dapat luput dari perhatian pada tahap awal karena sering kali berkembang tanpa menimbulkan gejala yang terlihat. Beberapa wanita bahkan mungkin tidak menyadari bahwa mereka didiagnosis menderita PID hingga kondisinya menjadi parah. Seseorang harus secara aktif mencari tanda-tanda yang dapat mengindikasikan terjadinya PID.”
Tanda dan gejala
Dr Sucheta Parte menekankan, “Gejala Penyakit Radang Panggul adalah nyeri hebat saat berhubungan seksual, demam, keputihan yang tidak biasa, dan nyeri panggul. Jika PID tidak diobati dalam jangka waktu yang lama, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksi. Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.”
Bagaimana hubungan seks yang tidak aman dan kebersihan yang buruk berkontribusi terhadap PID?
1. Seks yang tidak aman dan IMS
Melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang mungkin terinfeksi dapat meningkatkan kemungkinan tertular PID. Infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia dan gonore dapat memasuki sistem reproduksi Anda selama hubungan seksual.
Tanpa perlindungan selama hubungan seksual, bakteri dari infeksi ini dapat dengan mudah menyebar dan lebih mungkin menyebabkan PID. Melakukan tes IMS secara teratur dan menggunakan praktik seks yang aman seperti menggunakan kondom dapat membantu mengurangi kemungkinan tersebut.
2. Memiliki banyak pasangan seksual
Memiliki banyak pasangan seksual dapat meningkatkan risiko terkena IMS. Hal ini dapat menyebabkan PID jika tidak diobati.
3. Praktik kebersihan yang buruk
Kebersihan berperan penting dalam mencegah IMS atau PID. Kebersihan yang buruk dapat menyebabkan bakteri berbahaya masuk ke area genital Anda. Bakteri ini dapat menyebar lebih jauh ke organ reproduksi Anda dan menyebabkan PID. Tidak membersihkan area genital Anda sebelum dan sesudah berhubungan seksual dapat meningkatkan kemungkinan infeksi. Selalu jaga kebersihan intim selama berhubungan seksual demi kesehatan Anda yang lebih baik.
4. Keterlambatan penanganan medis untuk gejala
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mulai mengalami gejala yang tidak biasa seperti nyeri di area panggul, nyeri hebat saat berhubungan seksual, dan keluarnya cairan putih dari vagina. Gejala-gejala ini dapat menjadi indikasi PID. Tidak berkonsultasi ke dokter atau menghindari pengobatan dapat menyebabkan infeksi menyebar lebih jauh dan menyebabkan PID.
Pilihan Editor: 5 Jenis Program Kehamilan Atasi Infertilitas, Ada Bayi Tabung
HINDUSTAN TIMES
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika