CANTIKA.COM, Jakarta - Ada istilah baru dalam hubungan asmara, namanya floodlighting. Ini adalah tren kencan toxic yang wajib kamu hindari. Mengapa? Luangkan waktu sejenak untuk mengetahui apa itu floodlighting dan bahayanya.
Floodlighting adalah taktik kencan manipulatif, di mana seseorang berbagi informasi pribadi yang sangat dalam sekaligus. Ini mungkin termasuk trauma hubungan masa lalu atau perjuangan masa kecil. Orang tersebut mungkin berbagi di awal dalam suatu hubungan untuk menciptakan rasa keintiman yang salah, mendapatkan empati dan kepercayaan orang lain, atau melihat apakah orang lain dapat 'menangani' bagian-bagian luka dari dirinya.
Istilah floodlighting dicetuskan oleh Brené Brown, penulis The Power of Vulnerability: Teachings of Authenticity, Connections and Courage.
Brown berpikir bahwa berbagi berlebihan tidak benar-benar menunjukkan kerentanan seseorang, itu adalah floodlighting. "Berbagi berlebihan? Bukan kerentanan; saya menyebutnya floodlighting. Sering kali kita berbagi terlalu banyak informasi sebagai cara untuk melindungi diri kita dari kerentanan, dan inilah alasannya," katanya dalam buku The Power of Vulnerability.
Dia juga mengatakan bahwa untuk memahami floodlighting, seseorang harus melihat bahwa niat di balik berbagi semacam ini memiliki banyak faktor dan sering kali mencakup beberapa kombinasi dari meredakan rasa sakit seseorang, menguji kesetiaan dan toleransi dalam suatu hubungan, dan menghubungkan koneksi baru.
"Sayangnya bagi kita semua yang telah melakukan ini (dan saya termasuk dalam kelompok ini), responsnya biasanya berlawanan dengan apa yang kita cari. Orang-orang mundur dan menutup diri, memperparah rasa malu dan keterputusan kita. Anda tidak dapat menggunakan kerentanan untuk melepaskan ketidaknyamanan Anda sendiri, atau sebagai barometer toleransi dalam suatu hubungan atau untuk mempercepat hubungan, itu tidak akan berhasil." kata Brené Brown, dalam bukunya Daring Greatly: How the Courage to Be Vulnerable Transforms the Way We Live, Love, Parent, and Lead.
Meskipun keterbukaan emosional penting dalam hubungan, terlalu banyak berbagi bisa sangat berbahaya.
Risiko eksploitasi: Berbagi terlalu banyak terlalu cepat dapat membuat Anda rentan terhadap manipulasi.
Dinamika yang tidak seimbang: Ketika satu orang terlalu banyak berbagi, tidak banyak ruang bagi orang lain untuk berbagi. Hal ini dapat menjadikan satu orang sebagai 'pengasuh emosional' dan mengganggu keseimbangan hubungan.
Keintiman palsu: Berbagi detail pribadi terlalu cepat dapat menciptakan ikatan yang tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Hal ini karena terlalu banyak berbagi membuat Anda terburu-buru menjalani hubungan, tanpa menghormati jalan alaminya.
Ketidakamanan: Terlalu banyak berbagi sering kali berasal dari rasa takut ditolak dan kebutuhan untuk diterima. Keduanya tidak ideal untuk hubungan yang sehat.
Sebaiknya mundur selangkah dan menganalisis apakah kamu atau pasangan melakukan floodlighting. Biarkan hubungan berjalan dengan sendirinya dan berkembang. Itulah cara terbaik untuk maju.
Pilihan Editor: Tips Menjaga Kesehatan Mental di Media Sosial, Jangan Oversharing
TIMES OF INDIA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika