CANTIKA.COM, Jakarta - Dunia pendakian Indonesia kembali dikejutkan oleh tragedi yang terjadi di Carstensz Pyramid, gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 4.884 mdpl. Dua pendaki perempuan, Elsa dan Lillie, dikabarkan tewas saat berusaha mencapai puncak yang terkenal dengan jalur ekstremnya tersebut. Insiden ini menjadi pengingat bahwa mendaki Carstensz bukanlah perjalanan yang mudah dan membutuhkan persiapan yang matang.
Tragedi ini mengingatkan pada perjalanan Nadine Chandrawinata pada tahun 2016, di mana aktris dan aktivis lingkungan tersebut berhasil mencapai puncak Carstensz Pyramid. Sebagai figur publik yang dikenal peduli terhadap alam dan petualangan, keberhasilan Nadine kala itu menjadi inspirasi bagi banyak pendaki, khususnya perempuan, untuk menantang batas kemampuan mereka. Namun, di balik kisah suksesnya, pendakian ke Carstensz tetap menyimpan risiko besar yang tidak bisa diremehkan.
Nadine turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa pada dua wanita pejuang Puncak Cartenz yang gugur di tengah jalan. “Sangat sedih sekali mendengar berita duka tentang pendakian kmrn2 ini, dan perjalanan pendakian selalu membuat saya lebih mengerti arti berdamai dengan diri sendiri. Hiks.. setiap ada berita seperti ini, rasanya nyesek banget. Gunung tidak pernah berniat jahat, dia selalu menyediakan ruang untuk manusia yang ingin menyapa alamnya dan mengingatkan kita untuk selalu merangkul manusia lainnya."
"Selalu berdoa diberikan kemudahan untuk seluruh pendaki, dan turut berduka cita atas kepergian Ibu Lilie @mamakpendaki dan Ibu Elsa explorewithelsa,” tulis Nadine pada caption laman Instagram pribadinya.
Pendakian Nadine Chandrawinata di Carstensz Pyramid
Lihat postingan ini di Instagram
Pada 2016, Nadine Chandrawinata menjadi salah satu dari sedikit selebritas Indonesia yang berhasil menaklukkan Carstensz Pyramid. Ia mendaki bersama tim profesional dengan persiapan yang matang, mulai dari latihan fisik, mental, hingga pemahaman terhadap kondisi medan yang ekstrem. Dengan karakteristik jalur yang didominasi tebing curam dan cuaca yang tidak menentu, Carstensz memang bukan gunung yang bisa didaki sembarangan. Perjalanan Nadine kala itu menunjukkan pentingnya perencanaan dan kesiapan dalam menghadapi tantangan di alam liar.
Pelajaran dari Dua Kisah Berbeda
Perbandingan antara perjalanan Nadine Chandrawinata dan tragedi Elsa serta Lillie menegaskan bahwa mendaki gunung, terutama setingkat Carstensz Pyramid, bukan hanya soal keberanian. Dibutuhkan persiapan matang, pemahaman medan, serta keberuntungan dalam menghadapi kondisi alam yang tidak bisa diprediksi.
Para pendaki diharapkan untuk lebih berhati-hati dan memastikan kesiapan mereka sebelum menantang gunung seberat Carstensz. Dengan insiden terbaru ini, penting bagi komunitas pendakian dan pemerintah untuk lebih memperketat regulasi serta pengawasan terhadap ekspedisi ke gunung-gunung ekstrem di Indonesia agar kejadian serupa tidak terulang.
Mendaki gunung adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan dan risiko. Kisah sukses Nadine Chandrawinata di Carstensz tetap menjadi inspirasi, tetapi tragedi Elsa dan Lillie mengingatkan bahwa alam tidak bisa ditaklukkan begitu saja. Menghormati alam, memahami batas diri, dan selalu mengutamakan keselamatan adalah kunci utama bagi setiap petualang yang ingin menapaki jalur-jalur ekstrem seperti Carstensz Pyramid.
Pilihan Editor: Uniknya Maternity Shoot Nadine Chandrawinata, Duduk di Atas Tumpukan Kasur Warna-warni
NAJWA AZZAHRA | INSTAGRAM
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika