CANTIKA.COM, Jakarta - Tahukah kamu bahwa stres dapat memengaruhi siklus menstruasi menjadi tidak teratur ? Stres merupakan respons psikologis dan fisiologis terhadap perubahan apa pun di lingkungan kita.
Stres bisa bersifat emosional, sosial, fisik, atau budaya, tetapi tidak semua jenis stres bersifat negatif. Dalam wawancara dengan HT Lifestyle, Dr. Priyanka Rani, konsultan di Garbhagudi IVF, berbagi, “Stres jangka pendek seperti peningkatan intensitas dan durasi olahraga dapat memberikan efek positif pada kesehatan kita . Stres bisa berupa stres akut atau kronis. Biasanya stres negatif kronis yang merugikan kesehatan kita dan itulah yang memengaruhi siklus menstruasi kita.”
Ia menambahkan, “Contoh stres kronis meliputi jam kerja larut malam, utang finansial dalam jangka waktu lama. Selain itu, situasi yang menekan dan tidak memiliki solusi segera dapat berdampak pada siklus menstruasi seseorang. Hal ini menumpuk seiring waktu dan memengaruhi kesehatan kita.”
Apa sajakah tanda-tanda bahwa stres memengaruhi siklus menstruasi?
Dr. Priyanka Rani menjawab, “Stres dikaitkan dengan siklus menstruasi tidak teratur, aliran darah yang deras, dan bahkan periode menstruasi yang menyakitkan. Durasi siklus yang normal adalah antara 25 hingga 35 hari. Siklus yang terjadi sebelum 25 hari atau setelah 35 hari merupakan pola yang tidak normal. Tingkat stres yang tinggi dapat mengakibatkan siklus menstruasi yang lebih pendek maupun lebih panjang.”
Setiap individu merespons stres secara berbeda dan tidak ada ukuran pasti tentang dampak stres terhadap tubuh. Dr. Priyanka Rani menjelaskan, “Stres menyebabkan kadar kortisol tinggi dalam tubuh yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Siklus menstruasi terjadi ketika folikel atau sel telur tumbuh secara teratur. Zat kimia tertentu dilepaskan dari hipotalamus di otak, dan ketika stres berlebihan, keseimbangan ini terganggu yang menyebabkan menstruasi tidak teratur. Penelitian juga menunjukkan bahwa stres dapat menyebabkan tubuh menunda atau sepenuhnya menekan ovulasi.”
Apa sajakah tanda-tanda bahwa stres memengaruhi siklus menstruasi
Dr. Priyanka Rani menjawab, “Stres dikaitkan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, aliran darah yang deras, dan bahkan periode menstruasi yang menyakitkan. Durasi siklus yang normal adalah antara 25 hingga 35 hari. Siklus yang terjadi sebelum 25 hari atau setelah 35 hari merupakan pola yang tidak normal. Tingkat stres yang tinggi dapat mengakibatkan siklus menstruasi yang lebih pendek maupun lebih panjang.”
Setiap individu merespons stres secara berbeda dan tidak ada ukuran pasti tentang dampak stres terhadap tubuh. Dr. Priyanka Rani menjelaskan, “Stres menyebabkan kadar kortisol tinggi dalam tubuh yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Siklus menstruasi terjadi ketika folikel atau sel telur tumbuh secara teratur. Zat kimia tertentu dilepaskan dari hipotalamus di otak, dan ketika stres berlebihan, keseimbangan ini terganggu yang menyebabkan menstruasi tidak teratur. Penelitian juga menunjukkan bahwa stres dapat menyebabkan tubuh menunda atau sepenuhnya menekan ovulasi.”
Ia menyimpulkan dengan nasihat, “Pasangan yang mengalami situasi yang menegangkan dan mengalami kesulitan untuk hamil, harus mencari pendapat dari spesialis kesuburan. Bahkan jika seseorang tidak merencanakan kehamilan saat ini, menstruasi yang tidak teratur dapat menjadi masalah yang signifikan di masa mendatang.”
Pilihan Editor: Dear Ladies, Ketahui 4 Manfaat Tomat untuk Meredakan Nyeri Menstruasi
HINDUSTAN TIMES
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika