Sejarah Kopi di Indonesia dan 9 Jenis Kopi khas Nusantara, dari Gayo hingga Arabika

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kopi menjadi salah satu minuman favorit orang Indonesia. Ada berbagai sajian kopi dari penjuru pulau, ada es kopi, kopi hitam, hingga susu kopi. Di belahan dunia lainnya juga memiliki racikan kopi yang khas, seperti cappucino di Italia dan espresso dari Spanyol.

Ilustrasi pelatihan kopi untuk coffeepreneur dan barista/Indomilk

Lantas, bagaimana sejarah adanya kopi di negara kita? Dan apa saja jenis kopi yang dilestarikan di Indonesia? Yuk simak informasi berikut ini!

Sejarah Kopi di Indonesia

Perkembangan kopi di Indonesia dimulai sejak tahun 1696 saat pendudukan Belanda di Nusantara. Kala Belanda datang ke pulau Jawa dengan membawa bibit kopi berjenis Arabika dari Malabar, India.

Budidaya kopi pun mulai dilakukan untuk pertama kali di daerah khusus agrikultur dekat Batavia bernama Kedawung. Sayangnya percobaan penanaman kopi tersebut gagal karna faktor cuaca ektsrem.

3 tahun kemudian, Belanda kembali membawa batang kopi dari Malabar yang merupakan hasil stek dan budidaya kopi pun membuahkan hasil. Selanjutnya, tahun 1706 biji kopi dari pulau Jawa sukses menjadi bahan makanan popular, sehingga membuat Belanda terus menanam kopi di setiap pulau Indonesia yang kemudian memunculkan berbagai jenis kopi lokal.

Hampir 200 tahun usai kemunculan kopi pertama di Indonesia, penyakit Hemileia vastatrix (HV) atau karat daun menyerang dan menyebabkan rusaknya seluruh perkebunan Indonesia, termasuk perkebunan kopi.

Pada 1900-an, Belanda akhirnya membawa dan memperkenalkan biji kopi jenis robusta kepada para petani di Jawa Timur. Jenis kopi ini cukup kuat untuk bertahan dari serangan penyakit karat daun. Budidaya kopi robusta semakin meluas hingga menjalar ke Sumatra.

Kondisi lahan pertanian, letak geographis wilayah yang berbeda- beda mempengaruhi cita rasa kopi. Begitu juga yang terjadi di Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia memiliki cita rasa kopinya masing- masing yang unik dan berbeda dari jenis kopi pada umumnya. Kopi- kopi tersebut juga telah mencapai popularitasnya di pasar nasional dan internasional.  

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter

Jenis Kopi di Indonesia

1. Kopi Papua

Kopi ini memiliki tingkat adiksi atau candu yang rendah sehingga membuat lambung tetap aman. Kopi Papua Wamena tumbuh subur menopang ekonomi masyarakat sekitar perkebunan lembah Baliem di Timur Gunung Jayawijaya. 

2. Kopi Arabika Kintamani

Berbeda dengan kopi Indonesia lain yang cenderung beraroma rempah, kopi Arabika Kintamani ini tidak memiliki rasa rempah. Kopi asal Bali ini tidak memiliki rasa pahit yang dominan, sehingga cocok untuk penggemar kopi yang tidak menyukai rasa terlalu pahit.

Ciri khas dari Kopi Arabika Kintamani ialah memiliki cita rasa segar. Hal tersebut karna pohon kopi ditanam berbarengan dengan komoditas lain seperti sayuran dan jeruk.

3. Kopi Lampung

Kopi khas asal Lampung memiliki tekstur yang halus dengan aroma pahit khas robuusta. Hal tersebut karena proses pengelolaan kopi ini menggunakan dry processing. Perkebunan kopi di lampung tersebar di beberapa daerah seperti Lampung Tengah, Lampung Barat, dan Tanggamus.

4. Kopi Flores Bajawa NTT

Kopi Flores Bajawa adalah kopi yang berasal dari Kabupaten Ngada, NTT. Kopi Flores Bajawa memiliki ciri khas dari segi proses pengelolaannya yakni digiling saat masih basah. Cita rasa kopi terbaik Indonesia ini memiliki sedikit aroma fruity dengan aftertaste rasa tembakau. 

5. Kopi Gayo

Kopi Gayo merupakan jenis Kopi Arabika dengan cita rasa yang kuat dan kental. Kualitas kopi gayo sudah tidak diragukan lagi karna telah memiliki sertifikasi dari badan internasional pada 27 Mei 2010 lalu, yakni dari Fair Trade Certified™.

Di dalam negeri sendiri, kopi Gayo juga telah mendapat sertifikasi dari Kemenkumham, yaitu sertifikat Indikasi Geografis atau IG. International Conference on Coffee Science, Bali, pada Oktober 2010 menominasikan kopi asal Aceh ini sebagai the Best No 1, dibandingkan dengan kopi jenis arabika dari tempat lain.

Ilustrasi kopi Indonesia. Sumber: dokumen Konjen RI Osaka

6. Kopi Arabika Java Ijen Raung

Kopi Arabika Java Ijen Raung merupakan kopi asal Bondowoso, Jawa Timur. Kopi ini memiliki rasa khas yakni perpaduan rasa asam Jawa dengan sedikit rasa pedas.

Selain itu, kopi ini memiliki aroma khas bunga hutan dan memiliki cita rasa seperti kacang-kacangan dengan sedikit rasa seperti coklat.

7. Kopi Robusta Temanggung

Kopi Robusta Temanggung dibudidayakan di kawasan Temanggung Jawa Timur. Kopi ini memiliki sensasi rasa seperti coklat dan sedikit pedas. 

8. Kopi Rangsang Meranti

Kopi yang dikembangkan di Kepulauan Meranti, Riau ini terdapat merupakan jenis kopi Liberika yang asalnya dari Liberia. Kopi jenis ini biasanya tumbuh di tanah gambut.

Kopi Rangsang Meranti memiliki cita rasa yang khas dan lembut, serta aroma unik yakni perpaduan antara aroma coklat dan nangka.

9. Kopi Arabika Toraja

Kopi ini memiliki cita rasa yang unik yakni cenderung dominan pada aroma rasa buah dan tidak begitu pahit saat diminum, selain itu tingkat keasaman kopi ini juga rendah sehingga nyaman diminum. Karna kekhasan rasanya Kopi Arabika Toraja disebut juga sebagai ratunya kopi atau ‘Quen of Coffe.’

Itu dia sejarah kopi di Indonesia serta 9 jenis kopi yang ditanam dan dibudidayakan di negara kita. Semoga bermanfaat ya, Sahabat Cantika!

Pilihan Editor: Cara Membuat Dalgona Coffee tanpa Mikser, Pakai Botol atau Sendok

TEMPO | SAHABAT CANTIKA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."